Tanaman teh karena berasal dari sub
tropis, maka cocok ditanam di daerah pegunungan. Garis besar syarat tumbuh
untuk tanaman teh adalah kecocokan iklim dan tanah:
A. Iklim
Faktor iklim yang harus diperhatikan
seperti suhu udara yang baik berkisar 13 - 15 derajat C, kelembaban relatif
pada siang hari > 70%, curah hujan tahunan tidak kurang 2.000 mm, dengan
bulan penanaman curah hujan kurang dari 60 mm tidak lebih 2 bulan. Dari segi
penyinaran sinar matahari sangat mempengaruhi pertanaman teh. Makin banyak
sinar matahari makin tinggi suhu, bila suhu mencapai 30 derajat C pertumbuhan
tanaman teh akan terlambat.
Pada ketinggian 400 – 800 m kebun-kebun
teh memerlukan pohon pelindung tetap atau sementara. Disamping itu perlu mulsa
sekitar 20 ton/ha untuk menurunkan suhu tanah. Suhu tanah tinggi dapat merusak
perakaran tanaman, terutama akar dibagian atas. Faktor iklim lain yang harus
diperhatikan adalah tiupan angin yang terus menerus dapat menyebabkan daun
rontok. Angin dapat mempengaruhi kelembaban udara serta berpengaruh pada
penyebaran hama dan penyakit.
B. Tanah
Tanah yang cocok untuk pertumbuhan
tanaman teh adalah tanah yang serasi. Tanah yang serasi adalah tanah yang
subur, banyak mengandung bahan organik, tidak terdapat cadas dengan derajat
keasaman 4,5 – 5,6. Tanah yang baik untuk pertanaman teh terletak di
lereng-lereng gunung berapi dinamakan tanah Andisol. Selain Andisol terdapat
jenis tanah lain yang serasi bersyarat, yaitu Latosol dan Podzolik. Kedua jenis
tanah ini terdapat di daerah yang rendah di bawah 800 m dpl. Dalam rangka
pembukaan dan pengelolaan kebun perlu dilakukan survei tanah agar diketahui
klasifikasi kesesuaian tanah dan kemampuan lahan. Kesesuaian tanah yang ada
dibagi kedalam kategori I, II, dan III. Sedangkan kemampuan lahan menghasilkan
peta yang berisi kemiringan lahan, ketebalan tanah, peta kemampuan lahan dan
peta rekomendasi penggunaan lahan.
C. Elevasi
Sepanjang iklim dan tanah serasi bagi
pertanaman teh, elevasi tidak menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman
teh. Terdapat kaitan antara elevasi dan unsur iklim seperti suhu udara. Makin
rendah elevasi pertanaman, suhu udara akan makin tinggi. Oleh sebab itu pada
daerah rendah diperlukan pohon pelindung untuk mempengaruhi suhu udara menjadi
lebih rendah sehingga tanaman teh tumbuh baik. Menurut keserasian elevasi di
Indonesia terdapat tiga daerah, yaitu:
1.
Daerah rendah < 800 m di atas permukaan laut
2. Daerah sedang 800 – 1.200 m di atas permukaan laut
3. Daerah tinggi > 1.200 m di atas permukaan laut
Pengaruh suhu udara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman teh sehingga mutu yang dihasilkan tergantung dari tempat teh itu ditanam. Umumnya aroma teh yang dihasilkan pada daerah tinggi lebih baik daripada daerah rendah. Perkebunan teh di Indonesia terdapat pada keserasian elevasi cukup luas, sekitar 400-2000 m dpl.
2. Daerah sedang 800 – 1.200 m di atas permukaan laut
3. Daerah tinggi > 1.200 m di atas permukaan laut
Pengaruh suhu udara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman teh sehingga mutu yang dihasilkan tergantung dari tempat teh itu ditanam. Umumnya aroma teh yang dihasilkan pada daerah tinggi lebih baik daripada daerah rendah. Perkebunan teh di Indonesia terdapat pada keserasian elevasi cukup luas, sekitar 400-2000 m dpl.
0 Komentar