Negara penghasil teh terbesar dunia:
1. Cina
Cina bisa disebut sebagai negara yang pertama kali mengembangkan budaya minum teh. Kebudayaan teh di Cina telah berlangsung sejak lebih dari 2000 tahun lampau. Konon minuman teh ditemukan ketika sehelai jatuh ke dalam tempat menyeduh air Kaisar Shen Nung. Kaisar sangat terkesima dengan rasa air yang tercampur daun tersebut. Selidik punya selidik daun itu berasal dari tanaman teh yang saat itu masih dianggap tanaman liar. Cerita itu menjadi legenda yang turun temurun.
Catatan definitif paling tua tentang teh di Cina terdokumentasi dalam monograf Cha Jing pada jaman dinasti Tang. Catatan ini lebih tua empat ratus tahun dibanding monograf Eisai yang menceritakan teh di Jepang.
Karena kebudayaan minum teh di Cina sudah sangat tua, tidak lah heran bila rumah-rumah teh di negeri ini menyajikan teh dengan cara yang rumit dan beragam. Bahkan beberapa acara minum teh dikemas seperti ritual.
Cina merupakan negara penghasil teh terbesar dunia. Produksinya pada tahun 2015 mencapai 2,23 juta ton. Bila produksi teh Cina dan India dijumlahkan, angkanya jauh lebih besar dari total seluruh negara penghasil teh.
2. Banglades
Sejarah perkebunan teh di Banglades dimulai sejak tahun 1840. Pada saat itu
Inggris membuat perkebunan teh di daerah Sylhet, daerah yang menjadi sentra teh
hingga saat ini. Pada masa perang kemerdekaan industri teh di Banglades sempat
mengalami kehancuran. Kemudian dilakukan restorasi besar-besaran pada tahun
1990-an, sehingga negeri ini bisa kembali menjadi penghasil teh utama.
Produksi teh Banglades tahun 2015 mencapai 66 ribu ton
dan tahun 2016 meningkat drastis menjadi 85 ribu ton. Sebagian besar produksi
ditujukan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri.
3. Jepang
Masyarakat Jepang mengenal teh dari Cina di masa dinasti Tang. Catatan
tertua teh sebagai minuman ditemukan sekitar tahun 815 dalam monograf Eisai.
Jepang merupakan negara penghasil teh paling awal di samping Cina.
Masyarakat Jepang memiliki tradisi “upacara minum teh” yang sangat kuat.
Bahkan sudah dianggap sebagai ritual penting. Produk olahan teh pun cukup
beragam, salah satu yang paling terkenal adalah teh hijau.
Produksi teh Jepang tahun 2015 sekitar 79 ribu ton,
angka terendah dalam satu dekade terakhir. Kemudian tahun 2016 meningkat
kembali menjadi 80 ribu ton.
4. Argentina
Pengembangan teh di Argentina relatif baru dibandingkan dengan
negara-negara penghasil teh lainnya. Teh masuk ke Argentina sekitar tahun
1920-an. Benihnya dipercaya didatangkan dari Rusia. Budidaya teh mulai
berkembang pesat setelah tahun 1951, ketika pemerintah melarang impor teh.
Sebagian besar produk teh Argentina berupa teh hitam, hanya sekitar satu
persen yang berupa teh hijau. Namun di Argentina dan beberapa negara Amerika
Latin lainnya dikenal juga “mate tea”, teh yang diseduh bersama herba lainnya
dan dinikmati dalam cangkir kayu dengan sedotan khas terbuat dari logam.
Produksi teh Argentina pada tahun 2015 mencapai 83 ribu
ton. Negara ini mengekspor 34% hasil produksinya. Argentina merupakan produsen
teh terbesar di benua Amerika jauh melampaui negara-negara disekitarnya.
5. Vietnam
Vietnam memiliki sejarah teh yang panjang. Tanaman ini telah dibudidayakan
sejak ribuan tahun
yang lalu. Kebudayaan minum teh di Vietnam sama tuanya dengan Cina dan Jepang. Hanya
saja catatan sejarah teh di Vietnam tidak sebaik Cina dan Jepang.
Pada awalnya teh di Vietnam berkembang di daerah utara yang berbatasan
dengan provinsi Yunan, Cina. Namun komoditas tersebut belum dikembangkan secara
komersial. Pada tahun 1883 bangsa Perancis yang menjajah Vietnam mulai membuka
perkebunan teh komersial.
Perkembangan teh sempat terbengkalai di masa perang Vietnam dan perang
Indocina. Mulai bangkit kembali pada dekade 90-an setelah Vietnam menggandeng
Taiwan, Jepang, Irak dan Inggris untuk mengembangkan teh.
Masyarakat Vietnam lebih menyukai teh yang ringan seperti teh hijau.
Disamping itu terdapat teh hitam dan scented tea, teh yang
diolah dengan herbal atau bunga-bungaan untuk mendapatkan aroma yang khas.
Pada tahun 2015 lalu produksi teh Vietnam mencapai 170 ribu ton. Dari
jumlah tersebut lebih dari 60%-nya diolah menjadi teh hijau.
6. Turki
Turki merupakan salah satu negara penghasil teh yang memiliki budaya minum
teh khas. Masyarakat Turki dikenal sebagai peminum teh terbanyak di dunia yaitu
sekitar 2,5 kg per orang per tahun disusul orang Inggris 2,1 kg per orang per
tahun.
Negeri ini mengenal teh lewat aktivitas perdagangan jalur sutra sekitar
tahun 1500-an. Namun budaya minum teh mulai berkembang pada abad ke-19 ketika
Mumahham Izet, gubernur Adana mempublikasikan pamflet tentang manfaat kesehatan
minum teh.
Hingga saat ini “Teh Turki” sangat terkenal, biasanya disajikan pada
pertemuan-pertemuan, acara keluarga, perjamuan atau di kafe-kafe. Teh Turki
diseduh dengan teko metal dua tingkat. Proses penyeduhan berlangsung 10-15
menit. Air teh disajikan dalam cangkir gelas kecil.
Produksi teh Turki pada tahun 2015 mencapai 259 ribu ton. Jumlah ini
mencapai lebih dari 6% produksi teh dunia.
7. Indonesia, negara penghasil teh terbesar ke-7
Teh pertama kali didatangkan ke Indonesia dari Jepang pada tahun 1684. Namun kurang berkembang dengan baik. Beberapa abad berikutnya tepatnya pada tahun 1877 didatangkan lagi teh asal Sri Langka. Jenis teh ini lebih cocok ditanam di Indonesia dan berkembang pesat.
Sekitar 70% produksi teh nasional diproduksi di Jawa Barat. Ditanam di dataran tinggi yang basah. Lebih dari setengah produksi teh Indonesia di ekspor, tetapi Indonesia juga mengimpor teh dari luar.
Tahun 2015 International Tea Committee mencatat Indonesia memproduksi 129 ribu ton teh. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil teh terbesar ke-7 dunia.
8. Sri Lanka
Siapa tak kenal teh Sri Lanka, di Indonesia teh ini biasa ditempatkan
di rak-rak teh premium. Sri Langka merupakan eksportir teh
hitam berkualitas tinggi. Teh menjadi komoditas perkebunan utama Sri Lanka.
Padahal sebelumnya negeri ini lebih dikenal sebagai negara penghasil kopi, bukan penghasil teh.
Namun pada tahun 1886 ekonomi kopi memburuk. Pemerintah kolonial Inggris yang
menguasasi wilayah Sri Lanka mulai mengembangkan perkebunan teh.
Berdasarkan catatan International Tea Committee, Sri Lanka
memproduksi 329 ribu ton teh pada tahun 2015. Jumlah ini menempatkan Sri Lanka
sebagai negara penghasil teh ke-4 di dunia.
9. Kenya
Teh mulai diusahakan secara komersial di Kenya sejak tahun 1920-an. Saat
ini Kenya merupakan penghasil teh hitam utama dunia disamping Sri Lanka.
Seperti juga Sri Lanka, sebagian besar produksi teh Kenya ditujukan untuk pasar
ekspor.
Tahun 2015 produksi teh Kenya mencapai 399 ribu ton, sedikit di atas Sri
Lanka. Jumlah tersebut menempatkanya sebagai tiga besar negara penghasil teh
dunia.
10. India
Pada tahun 1598 para penjelajah dari Belanda menemukan teh di India. Namun
tanaman tersebut dikonsumsi sebagai sayuran, biasa dimakan dengan minyak dan
bawang putih.
Pada tahun 1820-an, perusahaan asal Inggris membuka perkebunan dan
pengolahan teh di India. Daerah penghasil teh yang paling terkenal di India
adalah Assam dan Darjeeling, yang sekaligus juga menjadi jenama teh
asal India.
Di India juga berkembang budaya minum teh yang khas. Cara penyajian teh di
India cukup unik, teh biasanya dicampur dengan susu dan gula. Namun berbeda
dengan di barat, dimana teh yang sudah diseduh dicampur dengan susu. Di India
daun teh diseduh bersamaan dengan susu dan gula.
India merupakan negara penghasil teh terbesar setelah Cina. Tahun 2015
produksi teh India mencapai 1.2 juta ton.
0 Komentar